Sejarah Kami
Yayasan Fi Ahsani Taqwim berdiri pada tahun 1999 di Temanggung dengan visi terwujudnya masyarakat madani melalui penjagaan kebaikan rabbani. Yayasan ini lahir dari keinginan untuk menyediakan pendidikan berkualitas yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam setiap aspek pembelajaran. Sejak awal berdirinya, yayasan ini berkomitmen untuk menjadi wadah pendidikan yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada pengembangan potensi dan karakter setiap siswa.
Selama lebih dari dua dekade, Yayasan Fi Ahsani Taqwim telah berkembang pesat dan kini menaungi lima sekolah dan satu pondok yang melayani jenjang pendidikan dari PAUD hingga SMP. Institusi-institusi tersebut adalah PAUD Mutiara Hati Parakan, PAUD Fi Ahsani Taqwim, SDIT Cahaya Insani Temanggung, SDIT Cahaya Insani Parakan, SMPIT Cahaya Insani, dan Pondok Cahaya Insani. Setiap sekolah di bawah naungan yayasan ini tergabung dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT), yang menjamin standar pendidikan Islam yang terpadu dan holistik.
Dalam mewujudkan visinya, Yayasan Fi Ahsani Taqwim mengemban tiga misi utama: menyelenggarakan pendidikan rabbani yang menyenangkan dan berpihak pada peserta didik, meningkatkan ketakwaan, profesionalisme, dan kesejahteraan sumber daya lembaga, serta melaksanakan pemberdayaan masyarakat. Dengan fokus pada pembinaan karakter Qur’ani dan pengembangan bakat, yayasan ini berusaha mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia dan keterampilan yang unggul. Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan masyarakat dan komitmen seluruh tenaga pendidik yang berdedikasi untuk memajukan pendidikan Indonesia
Visi
Misi
- Menyelenggarakan Pendidikan Rabbani yang menyenangkan dan berpihak pada peserta didik
- Meningkatkan ketakwaan, profesionalisme dan kesejahteraan sumber daya lembaga
- Melaksanakan pemberdayaan masyarakat
Budaya Organisasi
Dalam rangka mewujudkan visi Yayasan, Yayasan Fi Ahsani Taqwim memiliki 6 budaya organisasi.

1. Bertaqwa
Budaya “Bertaqwa” mendukung visi yayasan dengan memastikan bahwa semua kegiatan dan interaksi dalam yayasan berlandaskan nilai-nilai agama yang kuat. Dengan menjaga ketakwaan, yayasan berupaya menciptakan masyarakat yang berakhlak mulia dan berlandaskan pada prinsip-prinsip Islami, yang merupakan bagian integral dari visi untuk mewujudkan masyarakat madani.
2. Bertumbuh
Budaya “Bertumbuh” sejalan dengan visi yayasan dengan memungkinkan yayasan untuk terus berkembang dan beradaptasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Melalui pengembangan diri dan organisasi, yayasan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan, yang berkontribusi pada terwujudnya masyarakat yang lebih baik dan terdidik secara Islam.
3. Profesional
Budaya “Profesional” mendukung visi yayasan dengan memastikan bahwa semua kegiatan dijalankan dengan standar tinggi, kualitas, dan integritas. Dengan menekankan profesionalisme, yayasan dapat memberikan layanan pendidikan yang efektif dan berkualitas, mendukung upaya menciptakan masyarakat madani yang terdidik dan beretika.
4. Berkolaborasi
Budaya “Berkolaborasi” berkontribusi pada visi yayasan dengan mendorong kerja sama dan sinergi antara berbagai pihak di dalam yayasan. Kolaborasi yang efektif memungkinkan yayasan untuk mengoptimalkan sumber daya dan potensi yang ada, memaksimalkan dampak positif dari setiap program, dan membangun masyarakat madani melalui usaha bersama.
5. Berdampak
Budaya “Berdampak” mendukung visi yayasan dengan memastikan bahwa semua kegiatan dan inisiatif yang dilaksanakan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat. Dengan fokus pada dampak positif, yayasan dapat menciptakan perubahan yang berarti dan mendukung tercapainya visi masyarakat madani yang lebih baik.
6. Bahagia
Budaya “Bahagia” berhubungan dengan visi yayasan dengan menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan mendukung kesejahteraan. Ketika pegawai dan peserta didik merasa bahagia dan dihargai, mereka lebih termotivasi untuk berkontribusi secara positif dan efektif dalam mencapai visi yayasan, yaitu mewujudkan masyarakat madani.
Profil Lulusan Yayasan Fi Ahsani Taqwim
Lulusan dari sekolah di bawah naungan Yayasan Fi Ahsani Taqwim diharapkan memiliki empat profil, yaitu : Saleh, Qur’ani, Cerdas, dan Berbudi.
1. Saleh
Lulusan yang saleh adalah individu yang memahami dan melaksanakan kewajiban sholat dengan baik. Sholat menjadi pilar utama dalam kehidupan sehari-hari mereka, menunjukkan komitmen kepada Allah dalam segala aktivitas. Saleh juga mencerminkan akhlak yang baik, di mana lulusan senantiasa menjaga hubungan yang harmonis dengan sesama manusia, serta memiliki kesadaran spiritual yang tinggi
2. Qur'ani
Lulusan yang qur’ani adalah mereka yang mencintai Al-Qur’an, menjadikannya pedoman hidup, dan berupaya untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka mampu membaca, menghafal, dan memahami Al-Qur’an, serta menerapkan nilai-nilai Qur’ani dalam interaksi sosial, pengambilan keputusan, dan cara pandang terhadap dunia. Kami berharap, para lulusan senantiasa berusaha untuk menjadi pribadi yang berkarakter mulia sesuai tuntunan Al-Qur’an.
3. Cerdas
Lulusan yang cerdas adalah individu yang memiliki kemampuan literasi, numerasi, serta pengembangan bakat yang optimal. Mereka mampu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif dalam menyelesaikan masalah. Kecerdasan ini mencakup kemampuan akademik, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi. Selain itu, mereka mampu mengidentifikasi dan mengembangkan bakat yang dimiliki untuk berkontribusi positif dalam masyarakat.
4. Berbudi
Lulusan yang berbudi adalah mereka yang berakhlak mulia dan menjadikan Al-Qur’an sebagai landasan utama dalam membentuk perilaku dan karakter. Berbudi mencerminkan sikap sopan, santun, dan menghormati orang lain, serta memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Lulusan dengan profil ini menunjukkan empati, kejujuran, dan integritas dalam setiap tindakannya, serta berusaha untuk menjadi teladan dalam kebaikan di lingkungannya.
Pendidikan Rabbani Yang Menyenangkan dan Berpihak Pada Siswa
Untuk mewujudkan pendidikan Rabbani yang menyenangkan dan berpihak pada siswa kami berkomitmen untuk menjadi sekolah berkarakter Qur’an dan ramah bakat. Sehingga aspek pembelajaran dan mutu lulusan mengacu pada dua hal yaitu, berkarakter Qur’an dan pengembangan bakat. Sekolah di bawah Yayasan Fi Ahsani Taqwim mengacu pada kurilulum nasioan dan SKL JSIT dengan beberapa penyesuaian. Model pembelajaran yang diterapkan adalah ADLX Introflex Terpadu Duniawi Ukhrowi.
Pendekatan ADLX Introflex Terpadu Duniawi Ukhrowi adalah sebuah pendekatan yang mengintegrasikan aspek pembelajaran duniawi dan ukhrowi dengan fokus pada pengembangan kepribadian siswa yang seimbang antara ilmu pengetahuan umum dan nilai-nilai spiritual. Berikut penjelasan untuk masing-masing komponennya:
Active Learning (Pembelajaran Aktif)
Pembelajaran aktif di dalam kerangka ADLX ini melibatkan siswa dalam proses belajar yang interaktif, di mana mereka berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan kelas seperti diskusi, presentasi, dan kerja kelompok. Pembelajaran aktif ini tidak hanya fokus pada penguasaan ilmu duniawi, tetapi juga mendorong siswa untuk menginternalisasi nilai-nilai Islam dalam setiap aktivitas mereka.Deep Learning (Pembelajaran Mendalam)
Pembelajaran mendalam di sini berfokus pada pemahaman yang menyeluruh terhadap konsep-konsep kunci, baik dari sisi ilmu pengetahuan umum maupun ilmu agama. Siswa didorong untuk merenungkan dan mengaitkan ilmu yang mereka pelajari dengan tujuan hidup yang lebih besar, yaitu ibadah kepada Allah. Pembelajaran ini juga menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis dan reflektif.Experiential Learning (Pembelajaran Berbasis Pengalaman)
Pembelajaran berbasis pengalaman dalam konteks ini melibatkan siswa dalam kegiatan-kegiatan yang menggabungkan antara praktik duniawi dan ukhrowi. Misalnya, siswa bisa terlibat dalam proyek sains yang juga memuat nilai-nilai keislaman, atau kegiatan kemanusiaan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Ini membantu siswa untuk memahami bagaimana ilmu yang mereka pelajari dapat menerapkannya dalam kehidupan nyata sekaligus menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.Personalized Learning (Pembelajaran yang Dipersonalisasi)
Pembelajaran yang dipersonalisasi disesuaikan dengan kebutuhan, potensi, dan minat siswa, baik dalam hal ilmu pengetahuan umum maupun pengembangan spiritual. Dengan demikian, setiap siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan bakat dan minatnya, sambil tetap menjaga keseimbangan antara penguasaan ilmu duniawi dan ukhrowi.Introflex (Internalisasi Nilai)
Introflex dalam pendekatan ini merujuk pada internalisasi nilai-nilai Islam secara mendalam. Proses pembelajaran tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk kepribadian siswa yang islami, sehingga mereka tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia.Terpadu Duniawi Ukhrowi
Aspek terpadu duniawi ukhrowi menekankan pentingnya keseimbangan antara ilmu pengetahuan duniawi dan ukhrowi dalam proses pendidikan. Kami berupaya menciptakan lulusan yang tidak hanya siap menghadapi tantangan dunia modern, tetapi juga memiliki fondasi spiritual yang kokoh. Pendidikan di sekolah kami mengintegrasikan materi pelajaran umum dengan nilai-nilai Islam, memastikan bahwa siswa tidak hanya berhasil di dunia, tetapi juga di akhirat.
Pendekatan ADLX Introflex Terpadu Duniawi Ukhrowi ini bertujuan untuk menghasilkan siswa yang berprestasi secara akademis, namun tetap memiliki pemahaman dan pengamalan agama yang kuat, sehingga mereka siap untuk menghadapi kehidupan dunia dan akhirat dengan seimbang.
Pengurus Yayasan






